Alfon Elnath Octaura

Selamat Datang di Blog ini.
Dalam Blog ini berisi Motivasi,Inspirasi,Kegiatan Workshop,Seminar.
"Kamu adalah alasan untuk orang lain tetap hidup, milikilah motivasi yang tinggi untuk meraih segala Impian kamu."
Silahkan di Subcribe, Kirim Email anda untuk mendapatkan Update Gratis.
Follow saya di Media Social
Fb : Alfon Elnath Octaura
Ig : @alfoneoctaura
Twitter : @StarAlfon
atau bisa langsung klik pada Social Plugin yang tersedia.

Kupu-Kupu dan Bunga

Di kisahkan pada taman yang luas itu banyak sekali pengunjung yang datang untuk berfoto dengan bunga-bunga yang ada di sana dan juga banyak anak-anak kecil berlarian untuk mengejar kupu-kupu yang beterbangan kesana kemari.
Kupu-kupu dapat dengan bebas terbang kesana kemari dengan sayapnya yang indah, sampai suatu waktu bunga melihat kupu-kupu seakan tanpa beban terbang bebas di ikuti oleh anak-anak kecil, dengan enaknya dapat mengambil sari bunga yang ada di setiap bunga, bunga cemburu dengan kupu-kupu.


Sampai suatu waktu di mana pengunjung sudah mulai sedikit, bunga mengutarakan perasaannya “Kupu-kupu kamu enak yah, bisa terbang bebas, minum sari bunga yang mana saja kamu suka, di kejar-kejar oleh anak-anak kecil, di perebutkan oleh banyak orang, ketika angin kencang kamu tinggal berlindung kepada pepohonan bahkan ketika hujan datang kamu tidak perlu kehujanan karena kamu bisa berteduh di manapun kamu mau dan kamu indah melebihi kami bunga-bunga yang indah di sini.

Mendengar itu kupu-kupu merasa sedih dengan apa yang di ceritakan oleh bunga, kupu-kupu mengatakan “aku justru iri denganmu wahai bunga yang indah” bunga terheran-heran mendengarkan apa yang di katakan oleh kupu-kupu, lalu bunga bertanya “apa maksudmu? Aku tidak mengerti sama sekali”, kupu-kupu menjelaskan bahwa “ketika aku menjadi ulat, aku sering sekali di buru oleh serangga lainnya untuk di jadikan makanannya, ketika aku menjadi kepompong tidak banyak dari kami yang bisa menjadi kupu-kupu karena ada juga yang memanfaatkan benang-benang kami sebagai bahan pakaian yang di pakai manusia, kami banyak yang mati akan hal itu, tubuh kami di paksa keluar dari kepompong, itu sangat menyakitkan dan di tarolah kami di air panas hingga kami mati, ketika di kejar-kejar oleh anak-anak kecil kami sebenarnya lari karena tidak ingin tertangkap untuk di awetkan. Terkadang sayap kami juga harus rusak dan ttidak bisa terbang lagi karena mereka yang memegangnya dengan kasar.”

Mendengar ucapan kupu-kupu, bunga mengangguk kecil dan paham, akhirnya bunga tersadar akan hal yang penting bahwa semua makhluk hidup memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Ia juga beruntung dengan apa yang di alaminya, seharusnya ia bersyukur bukan mengeluh dan mencemburui hal lain.

Di kisahkan pada taman yang luas itu banyak sekali pengunjung yang datang untuk berfoto dengan bunga-bunga yang ada di sana dan juga banyak anak-anak kecil berlarian untuk mengejar kupu-kupu yang beterbangan kesana kemari.

Kupu-kupu dapat dengan bebas terbang kesana kemari dengan sayapnya yang indah, sampai suatu waktu bunga melihat kupu-kupu seakan tanpa beban terbang bebas di ikuti oleh anak-anak kecil, dengan enaknya dapat mengambil sari bunga yang ada di setiap bunga, bunga cemburu dengan kupu-kupu.

Sampai suatu waktu di mana pengunjung sudah mulai sedikit, bunga mengutarakan perasaannya “Kupu-kupu kamu enak yah, bisa terbang bebas, minum sari bunga yang mana saja kamu suka, di kejar-kejar oleh anak-anak kecil, di perebutkan oleh banyak orang, ketika angin kencang kamu tinggal berlindung kepada pepohonan bahkan ketika hujan datang kamu tidak perlu kehujanan karena kamu bisa berteduh di manapun kamu mau dan kamu indah melebihi kami bunga-bunga yang indah di sini.

Mendengar itu kupu-kupu merasa sedih dengan apa yang di ceritakan oleh bunga, kupu-kupu mengatakan “aku justru iri denganmu wahai bunga yang indah” bunga terheran-heran mendengarkan apa yang di katakan oleh kupu-kupu, lalu bunga bertanya “apa maksudmu? Aku tidak mengerti sama sekali”, kupu-kupu menjelaskan bahwa “ketika aku menjadi ulat, aku sering sekali di buru oleh serangga lainnya untuk di jadikan makanannya, ketika aku menjadi kepompong tidak banyak dari kami yang bisa menjadi kupu-kupu karena ada juga yang memanfaatkan benang-benang kami sebagai bahan pakaian yang di pakai manusia, kami banyak yang mati akan hal itu, tubuh kami di paksa keluar dari kepompong, itu sangat menyakitkan dan di tarolah kami di air panas hingga kami mati, ketika di kejar-kejar oleh anak-anak kecil kami sebenarnya lari karena tidak ingin tertangkap untuk di awetkan. Terkadang sayap kami juga harus rusak dan ttidak bisa terbang lagi karena mereka yang memegangnya dengan kasar.”

Mendengar ucapan kupu-kupu, bunga mengangguk kecil dan paham, akhirnya bunga tersadar akan hal yang penting bahwa semua makhluk hidup memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Ia juga beruntung dengan apa yang di alaminya, seharusnya ia bersyukur bukan mengeluh dan mencemburui hal lain.

Pambaca yang budiman, hal di atas sangat relevan dengan apa yang sering di alami oleh manusia, manusia mudah sekali mengeluh akan keadaanya padahal di luar sana masih banyak manusia yang lebih menderita daripadanya namu tidak mengeluh dan bersyukur dengan apa yang di milikinya, lihatlah masalah atau hal dari sisi-sisi lainnya, tempatkan diri kepada subjek tersebut untuk mengetahui bagaimana perasaan dan hal apa yang di hadapinya. Bahagialah dengan hal apapun yang anda miliki, rasa sakit harus selalu di syukuri untuk membuat kita semakin menghargai apa yang kita miliki.

By : Alfon Elnath Octaura

Post a Comment

0 Comments